Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas jaringan internasional dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Universidade Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) dari Timor Leste. Kerja sama yang fokus pada pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada 5 Agustus 2024. Acara penandatanganan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting dari kedua universitas. Dari pihak UNTIRTA, hadir Rektor Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusmana, Ir., M.P., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi Prof. Alfirano, S.T., M.T., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Leo Agustino, Ph.D., serta Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Tb. Bahtera Rohimudin, S.E., M.Si. Sementara itu, dari pihak UNITAL hadir Dr. Antonio Guterres, Wakil Rektor 1 , Cecilio Belo , Wakil rektor 2,bersama jajaran penting lainnya. Dalam sambutannya, Rektor UNTIRTA Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk merealisasikan kerja sama ini. “Era sekarang adalah era kolaborasi, dan dengan tangan terbuka kami siap melakukan kerja sama dalam berbagai aspek layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Universidade Oriental Timor Lorosa’e. Khususnya dalam kegiatan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), serta secara umum agenda-agenda bersama dalam riset kolaborasi, pengabdian masyarakat, dan pendidikan. Kami juga siap mengirimkan para dosen dan peneliti untuk melakukan kolaborasi riset antara UNITAL dan UNTIRTA,” ungkapnya. Wakil rektor UNITAL, Dr. Antonio Guterres, juga menyampaikan sambutan hangatnya, “Atas nama UNITAL, kami merasa bersyukur sekali dalam kesempatan ini. Terutama untuk semua kesiapan maupun komitmen antara kedua belah pihak. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua lembaga. Pendekatan dalam bidang riset saya pikir sangat penting sekali antara kedua negara supaya bisa menjalin hubungan baik,” tuturnya. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat antara kedua institusi, serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste. Kedua universitas berkomitmen untuk terus menjajaki peluang kolaborasi lebih lanjut yang bermanfaat bagi pengembangan akademik dan sosial di kedua negara.
Baca SelengkapnyaDalam rangka untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi yang berkualitas tinggi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Univeritas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) mengajak beberapa Perguruan Tinggi dan NGO untuk bersama- sama bersinergi untuk bekerja sama demi kemajuan bersama secara akademik dan peneletian. FISIP Untirta melakukan kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Provinsi Bali, diantaranya Universitas Udayana, Universitas Ngurahrai, Universitas Warmadewa dan Safe Net Salah satu NGO yang bergerak dalam bidang Hak Hak digital. Jalinan kerja sama yg dilakukan antara beberapa Perguruan Tinggi ini adalah upaya demi mewujudkan komitmen FISIP Untirta untuk memberikan pendidikan unggul kepada mahasiswa dan menjadi world-class university. Dalam penandatangan yang dilakukan oleh beberapa Perguruan Tinggi di tanda tangani langsung oleh Dekan FISIP Untirta, Leo Agustino, P.hD, pada 01 dan 02 Agustus lalu di Bali. Di dampingi oleh Para wakil dekan FISIP dan Kepala jurusan di lingkungan FISIP Untirta. Leo Agustino menjelaskan, di era yang menuntut kolaborasi ini, FISIP Untirta Ingin membangun jejajaring yang lebih luas, untuk mendongkrak Indek Kinerja Utama (IKU) adanya joint riset, joint jurnal, pertukaran dosen dan mahasiswa. “Dalam penandatangan tersebut disepakati akan diselenggarakan tindak lanjut dalam bentuk Implementation Agreement (IA), Universitas Ngurahrai, Marwadewa dan Safe net sudah membangun konsorsium dalam bentuk seminar dan aneka perlombaan ilmiah yang akan berlangsung ditahun ini.”Ujarnya.
Baca SelengkapnyaSerang, 1 Agustus 2024 – Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) mengunjungi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FKIP Untirta) dalam upaya pemberdayaan anak, keluarga, dan masyarakat yang paling rentan. Kerja sama ini mengusung tema besar “Pemberdayaan Anak, Keluarga, dan Masyarakat Rentan: Pendekatan Pengembangan Masyarakat, Advokasi, dan Tanggap Bencana untuk Perubahan Berkesinambungan.” Melalui kolaborasi ini, FKIP Untirta dan WVI berkomitmen untuk menghadirkan program-program inovatif yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan komunitas rentan tanpa membedakan agama, ras, suku, maupun gender. Pendekatan yang digunakan mencakup pengembangan masyarakat, advokasi hak-hak anak dan keluarga, serta kesiapsiagaan dan tanggap bencana, guna memastikan perubahan yang berkelanjutan dan inklusif. Pengembangan Masyarakat dan Advokasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik Sebagai bagian dari kerja sama ini, FKIP Untirta akan mengintegrasikan program pemagangan bagi mahasiswa dengan fokus pada pengembangan masyarakat. Mahasiswa akan ditempatkan di berbagai komunitas yang telah menjadi mitra WVI, di mana mereka akan berperan aktif dalam menjalankan program-program pemberdayaan. Program ini dirancang tidak hanya untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, tetapi juga untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kerja sama ini juga mencakup advokasi untuk hak-hak anak dan keluarga. Dengan dukungan FKIP Untirta, WVI akan melanjutkan upaya advokasinya dalam mendorong kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan, khususnya dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak. Salah satu komponen penting dari kerja sama ini adalah kesiapsiagaan dan tanggap bencana. FKIP Untirta dan WVI akan bekerja sama dalam menyusun program pelatihan dan simulasi bencana bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan bencana. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi dan merespons situasi darurat, serta meminimalisasi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model kolaborasi antara dunia pendidikan dan organisasi non-pemerintah dalam mendorong perubahan sosial yang positif dan berkelanjutan, serta memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan dalam masyarakat
Baca SelengkapnyaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) dan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) tandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pelaksanan Suvei Penilaian Integritas (SPI) Pemda se-Banten. Kegiatan bertempat di Gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Jl. Kuningan Persada Kav. 4 Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2024). Kerja sama yang diinisiasi dari KPK ini melibatkan 40 perguruan tinggi negeri dan 1 dari perguruan tinggi agama negeri sebagai upaya mendukung pencegahan terhadap praktek korupsi di instansi pemerintah daerah maupun pusat. Acara ini dihadiri oleh Pimpinan KPK Nurul Ghufron, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Prof. Abdul Haris, Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Wawan Wardiana, Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Didik Agung Wijanarko, Direktur Monitoring KPK Agung Yudha Wibowo, serta para rector serta perwakilan dari perguruan tinggi lain yang terlibat. Survei penilaian ini melibatkan perguruan tinggi dalam Satuan Pengawasan Internal (SPI) pemerintah daerah tahun 2024. Untirta dilibatkan untuk wilayah Banten baik dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Seluruh hasil SPI dipublikasikan secara terbuka melalui situs jaga.id. Acara penandatanganan perjanjian kerjasama ini dibagi menjadi empat sesi berdasarkan wilayah kerja pelaksanaan survei SPI: Indonesia Barat satu, Indonesia Barat dua, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur. Selain sesi penandatanganan, acara juga dibagi menjadi beberapa sesi lainnya, termasuk sesi Pelibatan Perguruan Tinggi dalam Upaya Pencegahan Korupsi, dukungan terhadap implementasi Kebijakan Satu Peta, dan pelibatan perguruan tinggi dalam pencegahan korupsi melalui penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dengan Fristian Griec sebagai moderator.
Baca SelengkapnyaCILEGON-Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banten (BKHIT Banten) bertempat di Kantor Induk Satuan Pelayanan (Satpel) Pelabuhan Merak Banten, Badan Karantina, Hewan, Ikan dan Tumbuhan Banten. Hadir dalam kegiatan Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banten Ir. Turhadi Noerachman, M.Si, Dr. Drh. Melani Wahyu A.,M.Si selaku PJ Satuan Pelayanan Pelabuhan Merak, beserta jajaran dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Banten. Dekan Faperta, Dr. Ririn Irnawati S.Pi.,M.Si didampingi oleh Wakil Dekan III Tb.Bahtiar Rusbana, S.TP., M.Si. Ph.D, Ketua Jurusan Agroekoteknologi Dr. Dewi Firnia,S.P.,M.P, Sekretaris Jurusan Agroekoteknologi Julio Eiffelt Rossaffelt Rumbiak S.P.,M.P.,MPM dan Endang Sulistyorini,S.P.,M.Si selaku Kepala Laboratorium Tanah dan Agroklimat Jurusan Agroekoteknologi Faperta Untirta beserta mahasiswa Fakultas Pertanian dari jurusan Agroekoteknologi dan Teknologi Pangan yang sedang melakukan magang di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banten. Kegiatan di buka oleh Ir. Turhadi Noerachman, M.Si., beliau menyambut baik atas terselenggaranya kerja sama ini. Kerja sama antara institusi pendidikan merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi ini. Perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan dan penelitian memiliki peran penting dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, sementara Badan Karantina Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kesehatan dan keamanan pertanian serta kelestarian lingkungan. Dengan adanya kerjasama ini, kita berharap dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang karantina pertanian. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian, memperkuat kapasitas sumber daya manusia, dan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional. Sambutan kedua oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr.Ririn Irnawati,S.Pi.,M.Si., menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam bidang karantina pertanian. Perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini, kerjasama dengan BKHIT Banten menjadi sangat relevan dan signifikan. Dengan dukungan dan kolaborasi, kita dapat memperkuat kapasitas akademik dan riset kita, serta memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menjaga kesehatan dan keamanan pangan serta lingkungan. Kami berharap melalui kerja sama ini, para dosen dan peneliti kami dapat terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan yang relevan, serta dapat berbagi pengetahuan dan keahlian dengan para praktisi di BKHIT Banten. “Selain itu, kami juga berharap para mahasiswa kami dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam program magang, penelitian lapangan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memperkaya pengalaman dan wawasan mereka. Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua. Acara ini diakhiri dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Implementation Arrangement (IA) antara Faperta Untirta dengan Balai Karantina Hewan,Ikan dan Tumbuhan Banten. PKS dan IA tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan strategis antara kedua institusi, dengan fokus meningkatkan keterkaitan dalam kegiatan pengajaran dan penelitian. Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang luas untuk kegiatan magang mahasiswa MBKM, Kuliah Kerja Profesi (KKP), Riset atau penelitian dosen dan mahasiswa, serta kolaborasi dalam penyelenggaraan seminar, dan bimbingan teknis tentang kegiatan Perkarantinaan Indonesia.(Humas/Faperta)
Baca SelengkapnyaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengadakan pertemuan dengan Dr. Ellen M. Mitchell dari Bridgewater College, USA. Hadir dalam pertemuan ini Dekan FKIP Untirta Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama dan Ketua Jurusan Pendidikan Kimia serta turut hadir Para Kajur, Koordinator Prodi, Dosen dan Mahasiswa di Lingkungan FKIP Untirta. Acara ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Agreement (MoA) dan Implementation Arrangement (IA) antara FKIP Untirta dengan Chemistry and Biochemistry Bridgewater College, USA. MoA dan IA tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan strategis antara kedua institusi pendidikan tinggi, dengan fokus meningkatkan keterkaitan dalam kegiatan pengajaran dan penelitian. Selain itu, kerjasama ini juga membuka peluang luas untuk pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kolaborasi dalam penyelenggaraan seminar, konferensi, dan lokakarya. Dalam sambutannya, Dr. H. Fadlullah, M.Si, menekankan pentingnya kerjasama ini dalam mendukung pengembangan kurikulum ilmu pengetahuan dan kimia di FKIP Untirta. “Kerjasama ini bukan sekadar tentang penandatanganan dokumen, tetapi juga tentang membangun fondasi untuk inovasi dan terobosan dalam pendidikan dan penelitian global,” ungkapnya. Kerjasama ini juga menjadi bagian dari International Guest Lecture Series 2 FKIP Untirta dengan tema “Incorporating System Thinking into Science and Chemistry Curriculum”. Diharapkan, kolaborasi ini akan memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi dosen dan mahasiswa dari kedua belah pihak, serta memperkaya wawasan ilmiah yang dihasilkan. Dengan penandatanganan MoA dan IA ini, FKIP Untirta dan Bridgewater College meneguhkan komitmen mereka untuk berkolaborasi dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional.
Baca Selengkapnya