Kick Off Meeting Pengembangan Agro-Hub (Distribution Center) dan Modern Agro Supply Chain di Provinsi Banten Tahun 2021 diselenggarakan oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada Rabu, 18 Agustus 2021 di Hotel Ledian dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai tindak lanjut kerja sama dengan PT. Agrobisnis Banten Mandiri (PT. ABM). Program yang diusulkan oleh dosen Teknik Elektro Fakultas Teknik Untirta, Dr.-Ing Muhammad Iman Santoso, M.Sc. beserta tim ini telah dinyatakan lolos seleksi pada program Matching Fund Kedaireka tahun 2021, yakni program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi kepada insan Dikti dan industri untuk bermitra atau berkolaborasi membentuk ekosistem Kampus Merdeka – Merdeka Belajar. Dr.-Ing Muhammad Iman Santoso, M.Sc. selaku Ketua Tim menuturkan bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh petani di Provinsi Banten biasanya dikirim untuk dibungkus di luar provinsi, lalu dipasarkan kembali di Provinsi Banten. Melalui pengembangan Agro-Hub (distribution center) dan modern agro supply chain, Untirta bersama dengan PT. ABM akan menyediakan warehouse, packing house, dan display product atau Agro Mart untuk memudahkan proses penyimpanan, pengemasan, dan pendistribusian hasil pertanian kepada pasar, sehingga Provinsi Banten mampu mengemas dan memasarkan hasil tani menggunakan brand-nya sendiri. “Kita ingin mendekatkan petani dengan market melalui mediasi dari kita. Agro-Hub yang ada di PT. ABM akan menjadi off-taker yang mengambil langsung dari petani, diolah, dikemas atau dibranding sesuai dengan brand kita.” Ungkap Iman.PT. ABM dengan Agro-hub bersinergi dengan Kedaireka dalam implementasinya. Kita akan punya sebuah warehouse, packing house, dan forwarding yang memadai sehingga hasil dari peternak, petani, dan UMKM tidak lagi keluar dari Banten (untuk diolah) tetapi sudah langsung dipasarkan di Banten.” Terang Direktur Operasional PT. ABM, Ilham Mustofa, M.IP. Ia pun berharap model pengembangan tersebut mampu menumbuhkan gerakan usaha pangan yang luar biasa di Provinsi Banten. Program ini akan dibagi menjadi 5 Work Packages, yakni (1) WP 1 berupa simulasi logistic dan alur proses bisnis dalam Agro-Hub, (2) WP 2 berupa Detail Engineering Design (DED) untuk warehouse, packing house, dan display product, (3) WP 3 berupa praktisi mengajar di kampus dan dosen memberikan pelatihan dan pengembangan inkubator bisnis modern berbasis digital kepada industri, (4) WP 4 berupa pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) untuk manajemen Agro-Hub, dan (5) WP 5 berupa pengembangan Advanced Logistics & E-commerce.Kelak Agro-Hub akan menjadi logistic & marketing living laboratory yang melibatkan mahasiswa dalam supply chain dan komersialisasi produk UMKM pangan di Provinsi Banten, mulai dari pemrosesan, perizinan, sertifikasi, Good Manufacturing Pangan (GMP), hingga siap dipasarkan melalui platform e-commerce. Kelas Agro pun akan dibuka dan pendampingan bisnis akan dilakukan bagi mahasiswa dan civitas akademika Untirta melalui kurikulum agrobisnis. “Mudah-mudahan ini memberikan manfaat bagi percepatan pembangunan di Provinsi Banten, khususnya akan berdampak bagi meningkatnya pertumbuhan ekonomi sekaligus ketahanan pangan masyarakat Banten.” Harap Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T.Rektor pun mengimbau keenam tim dari Untirta penerima hibah matching fund Kedaireka untuk mewujudkan gagasan yang telah diajukan dengan optimal dan memberikan dampak baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten dan Indonesia. “Semoga seluruh tim yang mendapat hibah matching fund, ada enam grup tahun ini dari Untirta, bersama mitra strategis, tunjukan kinerja yang baik sesuai dengan proposal yang sudah disepakati oleh reviewer. Outcome untuk penguatan implementasi Kampus Merdeka – Merdeka Belajar dengan indikator kinerja utama yang sudah dijanjikan juga harus terealisir. Yang paling utama adalah dampak dari kegiatan ini bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten dan Indonesia.” Pungkasnya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam dua sesi ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian, dan Hilirisasi Riset Untirta, Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karier, dan Hubungan Alumni Untirta, Dr. H. Suherna, S.P., M.Si.; Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Sistem Informasi, Penguatan Kemitraan, dan Layanan Industri Untirta, Dr. Aceng Hasani, Drs., M.Pd.; Kepala Bappeda Provinsi Banten, Dr. Mahdani; Kepala Disperindag Provinsi Banten, H. Babar Suharso S.T., M.Si.; Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Ir. H. Agus M. Tauchid S.M.Si.; Direktur-Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, R. Erwin Soeriadimadja, Dekan Fakultas Hukum Untirta, Dr. Agus Prihartono P. S., S.H., M.H.; Dekan FKIP Untirta, Dr. Dase Erwin Juansah, S.Pd., M.Pd.; Dekan Feb Untirta, Dr. Akhmadi, S.E., M.M.; Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ing. Asep Ridwan, S.T., M.T.; Dekan FISIP Untirta, Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si.; Koordinator Humas dan Kerjasama Untirta, Veronika Dian Faradisa, S.E., M.M; Sub Koordinator Kerjasama Untirta, Ratih Purnamasari, S.E., M.Akt.; para pendamping WP dari PT. ABM; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, Drs. Wasis Dewanto, M.Pd.; Kepala UPT Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Provinsi Banten, Momod Syafrudin, S.P., M.Si.; perwakilan Bank Indonesia, Astari; dan Kasubid SPA BAPP, Indah Damayanti.
Baca SelengkapnyaSerang, (30/07/2021) – Rencana Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mendukung terealisasinya keinginan Pemerintah Propinsi Banten untuk menjadikan RSUD Banten sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Untirta bakal terwujud. Pasalnya FK Untirta telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan UPTD RSUD Banten pada jumat (30/07) secara virtual terkait penyediaan fasilitas tempat pendidikan kepaniteraan calon dokter. Hadir secara on line dalam kegiatan tersebut, Rektor Untirta, Wakil Rektor IV, Dekan FK Untirta beserta jajarannya, Kepala Dinas Kesehatan Banten, Direktur RSUD Banten dan para dosen serta para dokter dilingkungan Untirta dan RSUD Banten Diawal acara penandatanganan perjanjian kerjasama, Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST.,MT menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif dan proaktif berbagai pihak terlaksananya penandatanganan PKS antara FK Untirta dengan UPTD RSUD Banten. Menurutnya sinergitas dan kolaborasi kerjasama ini merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan untuk kemajuan bersama. “pembangunan bidang kesehatan tentunya akan melibatkan banyak pihak, semoga perjanjian kerjasama ini memberikan dampak positif dalam akselerasi pembangunan kesehatan di Provinsi Banten”ucapnya. Lebih lanjut Rektor menambahkan perlunya simbiosis mutualism dengan mitra strategis sehingga FK Untirta dapat lebih agresif mengembangkan diri bersama Rumah sakit yang memfasilitasi program magang dan research sehingga nantinya dapat mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di bidang kesehatan. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dr. dr. Ati Pamuji Astuti, MARS mengatakan penandatanganan perjanjian kerjasama ini sesuai dengan misi pemerintah provinsi banten yakni meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sehubungan dengan misi tersebut maka menurut Ati diperlukan Sumber Daya Manusia bidang kesehatan yang berkualitas pula. “simbiosis mutualisme antara Untirta dan RSUD Banten yang dikatakan pak rektor tadi semoga bermanfaat dapat mencetak generasi penerus bangsa, menjadi dokter yang unggul, professional, dan inovatif”.tukasnya. Dikesempatan yang sama Ati juga menyampaikan harapan Gubernur Banten di tahun 2022 adalah agar RSUD Banten dapat menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama sehingga RSUD banten berupaya melengkapi segala sarana dan prasarana penunjang. Untuk itu pihaknya berharap adanya pengembangan kerjasama tidak hanya untuk prodi kedokteran tetapi juga prodi kesehatan lainnya seperti prodi gizi, kesehatan masyarakat, dan sebagainya. Senada dengan Ati, Direktur RSUD Banten Dr. Dadang Hamzah Nugroho, M.Kes mengucapkan terimakasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten atas supportnya kepada RSUD Banten untuk peningkatan dan pemberdayaan sarana dan prasarana dalam rangka bersinergi menyiapkan SDM kedokteran yang unggul dibidang kesehatan. Masih dalam acara penandatangan perjanjian kerjasama, Dekan Fakultas Kedokteran Untirta, Dr. dr. Siti Farida, M.Kes.,Ph.D dalam laporannya menjelaskan implementasi kerjasama antara FK Untirta dengan RSUD Banten terkait pendirian rumah sakit pendidikan utama akan dilandasi dengan 5 standar yakni standar visi misi komitmen criteria RS Pendidikan Utama, Standar manajemen RS pendidikan, standar SDM, standar penunjang pendidikan, dan standar perancangan dan pelaksanaan program pendidikan klinik yang berkualitas. Kelima standar itu juga nantinya akan ditambah dengan program program pendampingan oleh FK Untirta yang juga masih diampu oleh FKUI. Terakhir, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd memberikan arahan dalam pemanfaatan perjanjian kerjasama antara FK Untirta dengan RSUD Banten, Menurut pandangannya Kerjasama ini memiliki peluang besar apalagi jika melihat data statistik SDM kesehatan di Banten. “semoga dengan hadirnya FK Untirta dan Rumah sakit pendidikan Utama di Banten dapat berkontribusi dan memenuhi kebutuhan SDM di Rumah sakit yang ada di Provinsi Banten”Katanya.
Baca SelengkapnyaSerang – 13 Juli 2021 – Untirta dan UPG kembali melaksanakan kegiatan Pekerti secara daring yang dilaksanakan mulai tanggal 13 sampai dengan 19 Juli 2021. Ketua Panitia Prof. Dr. H. Yayat Ruhiat, M.Si mengatakan bahwa panitia seluruhnya mengerjakan di rumah, hanya tim IT saja yang masih menggunakan server di kantor, karena jaringan harus baik dan terkendali. “Pekerti ini dari mulai sekarang sudah diputuskan 84 JP, 19 materi dan 1 keterampilan khusus”, ujarnya. Ia menambahkan bahwa pekerti ini akan menghasilkan 6 produk perangkat pembelajaran diantaranya RPS dan SAP.Kkegiatan ini diikuti oleh 179 orang yang berasal dari beberapa perguruan tinggi, 24 PTN dan 155 dari PTS. Atas nama Rektor UPG Dr. H. Romli Ardie, M.Pd mengucapkan selamat bertatap maya dan memberikan penghargaan atas atensinya berkat kerjasama yang baik antara Untirta dengan UPG serta seluruh komponen yang terlibat. Pelatihan pekerti untuk UPG ini merupakan kegiatan keempat. “Kegaiatn ini akan dilaksanakan selama 7 hari sampai 19 Juli 2021”, ujarnya. Target luaran yang diharapkan yaitu para peserta mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan baik yang tercermin dari RPS, mampu merangsang dan mengevaluasi sistem pembelajaran, mampu mengukur capaian pembelajaran dan capaian lulusan yang dibebankan pada mata kuliah. Ketua LP3M Prof. Dr. Eng. A. Ali Alhamidi, ST., MT mengatakan bahwa dosen sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia. “Kompetisi saat ini sangat terbuka dan bersifat global”, ungkapnya. Ia menambahkan bahwa dalam proses pengajaran harus professional dan legal, dalam hal ini dosen legalisasinya adalah sertifikasi dan salah satu syarat sertifikasi yaitu telah lulus Pekerti. “Saya berharap selama kegiatan ini banyak hal yang didapatkan oleh peserta, dan bermanfaat serta dapat diimplementasikan sebagai dosen”, ujarnya. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua LP3M.
Baca SelengkapnyaWorkshop Pekerti kerja sama antara Untirta dengan UPG dengan 14 – 19 Juni 2021 resmi ditutup. Prof. Yayat Ruhiat, M.Si selaku Ketua Pelaksana mengatakan bahwa peserta setiap harinya mengikuti kegiatan ini dari Pukul 07.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB, 64 jam pelajaran. “Terimakasih kepada peserta dan fasilitator. Input sertifikasi dosen yaitu sertifikat peserta Pekerti dan 6 media pembelajaran”, ujarnya. Panitia berupaya menghadirkan narasumber dan fasilitator yang sesuai dengan kapasitasnya. “Dari jumlah peserta 248 berdasarkan hasil evaluasi aktifitas, tugas dan ujian akhir, LP3M Untirta mengeluarkan SK nomor : 123/UN.43/BL.17/2021 tentang menetapkan 247 lulus workshop pekerti ini. Adapun peserta terbaik ketiga yaitu Andin Rusmini, terbaik kedua Aridhotul Haqiyah, M.Pd, terbaik kesatu yaitu Dr. Astuty, M.Pd. Peserta terbaik nanti akan diberikan 2 sertifikat, sertifikat Pekerti dan sertifikat terbaik. Dr. Andin Rusmini selaku perwakilan peserta menyampaikan pesan dan kesannya. Ia menyampaikan terimakasih kepada panitia dan seluruh pihak yang telah membantu dan memfasilitasi terselenggaranya acara ini. “Semoga ilmu pengetahuan yang kami dapatkan ini dapat kami manfaatkan sebagai Dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi”, ujarnya. Prof. Dr-Eng. A. Alhamidi, MT selaku Ketua LP3M menyampaikan bahwa peningkatan SDM di era 4.0 sangat penting. Harapannya ini didapat dari workshop ini. “Tentu kegiatan ini sangat melelahkan, tapi semoga hasilnya sesuai dengan yang telah kami rancang, berkesan dan bermanfaat bagi peserta”, katanya. Kompetensi pedagogiknya harus ditingkatkan. “Apa yang kami lakukan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, karena saat ini dalam kondisi covid19”, imbuhnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini legal karena akreditasi Untirta sudah A, sertifikat ini bersifat nasional dan ditandatangani oleh Rektor Untirta. Ketua LP3M menutup acara workshop pekerti kerja sama Untirta dengan UPG secara resmi.
Baca SelengkapnyaSerang, (15/06/2021) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semakin memperkuat pelaksanaan atau implementasi program kampus merdeka dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Pasalnya Untirta telah menambah satu lagi penandatanganan nota kesepahaman dengan dunia industri yakni PT. Pelat Timah Nusantara, Tbk (Latinusa) pada selasa (15/06) bertempat di Gedung Rektrorat Untirta lt.4 Kampus Sindangsari. Memorandum of Understanding (MoU) ditandangani langsung oleh Rektor Untirta dan Direktur Utama PT. Latinusa dengan disaksikan oleh jajaran masing masing pihak. Mengawali sambutan saat MoU, Rektor Untirta, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, MT mengatakan Bagi Untirta, PT. Latinusa bukanlah seperti orang yang baru dikenal terutama direktur yang saat ini “beliau saya kenal sewaktu saya masih difakultas tehnik, beliau dulu dosen akuntansi (di untirta)”. tukasnya. Terkait penandatangan MoU pihaknya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada PT. Latinusa yang telah proaktif menginisiasi lahirnya penandatanganan MoU dengan pihak Untirta. Menurutnya hal ini sejalan dengan program kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi yakni kampus merdeka, merdeka belajar yang harus dijalankan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Lebih lanjut Prof Fatah mengungkapkan secara teknis nota kesepahaman ini dapat dilaksanakan lintas fakultas dalam mendukung tri dharma perguruan tinggi dan juga program kampus merdeka. Diakhir sambutannya rektor berharap MoU ini dapat bermanfaat bagi pengembangan sumber daya manusia di Untirta agar siap bersaing di zaman global ini. Bak gayung bersambut, Direktur Utama PT. Latinusa, Tbk, Jetrinaldi dalam sambutannya menyampaikan pihaknya sangat bahagia diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam pembinaan mahasiswa. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai sekretaris jurusan 2 periode ini, salah satu yang menjadi masalah utama dalam hubungan perguruan tinggi dengan dunia industri adalah bagaimana perusahaan mampu menjembatani gap antara mahasiswa dengan dunia kerja. Hal ini berdasarkan pengalamannya saat dahulu ikut dalam membina mahasiswa dikampus terutama saat rekrutmen. Kedepan ia berharap dengan diberinya ruang untuk berperan dalam peningkatan sumber daya manusia di Untirta, Latinusa dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi kemajuan Untirta. Sebagai informasi Penandatangan MoU ini dilaksanakan sekaligus dengan penandatangan perjanjian kerjasama, antara Latinusa dengan Fakultas Ekonomi Bisnis dan antara Latinusa dengan LP3M Untirta.
Baca SelengkapnyaSerang, (14/06/2021) – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) bekerjasama dengan Universitas Primagraha (UPG) menyelenggarakan Workshop Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) selama 6 hari pada tanggal 14 – 19 Juni 2021 secara daring. Hadir dalam pembukaan Workshop Pekerti Rektor Untirta, Ketua Yayasan Insan Pelita, Rektor UPG beserta jajarannya dan pihak LP3M Untirta. Ketua Pelaksana Workshop Pekerti, Prof. Dr. Yayat Ruhiyat, M.Si dalam laporannya menyampaikan Workshop Peningkatan Ketrampilan Dasar Instruksional atau biasa disebut workshop Pekerti diikuti oleh 246 dosen yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.”jumlah peserta saat ini yang dikelola oleh universitas primagraha sangat dahsyat 247 orang tapi karena satu ada covid jadi totalnya ada 246”.katanya. Prof Yayat juga merinci dari total 246 orang, 9 orang dosen diantaranya dari perguruan tinggi negeri, 225 orang dari Perguruan Tinggi swasta non Banten, dan 23 orang dari Perguruan Tinggi Swasta wilayah Banten. Ia menambahkan penyelenggaraan workshop pekerti berdasarkan Surat Direktur Sumber Daya No. 251/M/KPT/2019 tentang Penetapan Untirta sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Pendidik untuk dosen, oleh karena itu sertifikat yang dikeluarkan dari workshop ini resmi dan diakui oleh kementerian serta dapat dijadikan syarat untuk mengurus usulan jabatan akademik dosen terutama usulan asisten ahli dan sertifikasi dosen. Ketua Yayasan Insan Pelita Pratama, H. Haeroni, S.Sos menyambut baik dan mengapresiasi kepercayaan terhadap Universitas Primagraha dalam penyelenggaraan workshop pekerti.”UPG meskipun baru seumur jagung dapat dipercaya oleh Untirta yang memberikan semangat dan dukungan serta motivasi atas kerjasamanya kami pun mengucapkan terimakasih”.ucapnya. Lebih lanjut H. Haeroni menjelaskan pekerti menjadi penting dalam pengembangan profesionalisme dosen karena kurikulum yang ditetapkan oleh pendidikan tinggi sejalan dengan Undang undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Yaitu beban kerja dosen mencakup perencanaan, pelaksanaan , penilaian hasil pembelajaran dan pembimbingan pelatihan serta melakukan penelitian, disamping itu juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Senada dengan H. Haeroni, Rektor Universitas Primagraha, Dr. H. Romli Ardie, M.Pd mengamini pernyataan Ketua Yayasannya. “Universitas Primagraha walau baru seumur jagung tetapi sudah bisa berkiprah tidak hanya dilevel kabupaten kota serang atau provinsi banten, tetapi UPG juga sudah berkiprah dilevel nasional bahkan international”.ujarnya. ia menambahkan dosen merupakan pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama adalah mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat oleh karena itu dosen diharapkan mampu menjalankan tugasnya secara professional. Bersumber dari permendikbud no. 49 tahun 2014 menurutnya seorang dosen hendaknya memilki 3 kompetensi yakni menguasai bidang ilmu, ketrampilan kurikulum, dan ketrampilan pedagogis. Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST.,MT, mengatakan peserta yang mengikuti workshop pekerti menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menjadi dosen professional dan dirinya berharap para peserta mengikuti dengan baik kegiatan workshop pekerti tersebut. Prof Fatah menambahkan komitmen profesionalitas terhadap kualitas dosen juga membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul tetapi juga memiliki kemampuan kompetensi dan kecakapan, ketrampilan, kreativitas dan daya inovasi, kemandirian serta berwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI. “saya kira tujuan mulia tersebut harus disupport oleh dosen dosen yang professional”.tukasnya. (RDB)
Baca Selengkapnya